Hutan menjadi bagian yang penting dari kehidupan. Entah kita sadari atau tidak, pohon-pohon disekitar kita yang memberikan oksigen untuk bernafas dan sebagai penyerap karbon. Artinya, semakin banyak pohon, maka semakin bersih udara yang kita hirup saat bernafas.
Salah satu kawasan konservasi di Gunungkidul adalah Desa Semoyo di kecamatan Patuk. Ditetapkan sebagai Desa Kawasan Konservasi (DKK) oleh Bupati Gunungkidul, Suharto pada 18 Agustus 2007. Desa Semoyo dianggap telah mampu melestarikan lingkungan dengan kearifan lokal (local wisdom).
Desa Kawasan Konservasi adalah sebuah gerakan bersama komunitas untuk menjaga ekosistem desa dengan desain pola pertanian berkelanjutan. Selain itu, Desa Kawasan Konservasi ini dipadukan dengan penataan hutan rakyat yang melestarikan sumber-sumber mata air. DKK juga menjadi media pembelajaran sekaligus laboratorium alam komunitas dalam melestarikan lingkungan hidup dengan memanfaatkan kearifan lokal sebagai pengikat keberlanjutan pembelajaran.
“Masyarakat di Desa Semoyo menanam tanaman lokal yang dapat menjadi ikon Desa ini yang dapat menjaga kearifan lokal maupun kelestarian lingkungan“, ungkap Suratimin (50 tahun) yang menjabat Ketua Serikat Petani Pembaharuan Desa Semoyo.
Salah satu media yang digunakan untuk menjalin komunikasi dan informasi secara cepat kepada warga sekitar adalah radio komunitas. RadekkaFM adalah radio komunitas yang berada ditengah-tengah Desa Kawasan Konservasi ini. Dukungan 100% terhadap pelestarian lingkungan, membuat RadekkaFM secara fokus memberikan informasi terhadap pentingnya pelestarian alam dan lingkungan kepada masyarakat.
Informasi lebih lengkap mengenai DKK Desa Semoyo bisa dilihat di blognya.
Program lain yang tak kalah menarik adalah siaran Gunungkidul diHari Esok (GdHe) yang On Air setiap Rabu malam pukul 21.00 – 23.00 WIB di ArgososroFM atau via streaming di jogjastreamers.com, dimana segala hal yang menyangkut pembangunan dan pengembangan Gunungkidul akan dikupas secara eksklusif disini. Pendengar bisa ikut interaksi secara live via SMS atau twitter @kabarGunkid pada saat jam siaran.
Selanjutnya, bukan hanya Desa Semoyo dan Pak Suratimin saja yang punya tanggung jawab kepada lingkungannya. Namun desa-desa lain sangat dianjurkan melanjutkan perjuangan ini. Masih dibutuhkan Suratimin lain yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya. Bukan hanya untuk kita saja, namun sudah sepantasnya kita memikirkan nasib anak cucu kita dimasa yang akan datang.
Berikut ini adalah video film dokumenter tentang konservasi hutan di Gunungkidul “Our Village Forest” yang masuk 10 Besar WWF Video Competition 2011.