Bahkan saya tidak pernah membuatkan logo khusus untuk ulang tahun saya, namun untuk Gunungkidul saya berusaha menyempatkan waktu untuk membuatkan logo hari jadinya. Setelah logo 182 tahun kemarin, di tahun 2014 ini Gunungkidul merayakan hari jadi ke 183 yang jatuh pada 27 Mei 2014.
Prolog
Sesuai namanya, sebagian besar wilayah Gunungkidul adalah perbukitan kapur yang merupakan bagian dari pegunungan sewu. Namun salah jika Anda under estimate memandang perbukitan kapur sebagai kawasan yang gersang dan kering. Siapa yang tidak tahu Gunungkidul dengan kawasan wisatanya yang terkenal di pelosok nusantara, mulai dari wisata pantai, cave tubing, air terjun, desa wisata dan lain-lain.
Faktanya lagi, menurut data DIY dalam angka tahun 2001, luas wilayah hutan yang terbesar atau hampir 87% dari total wilayah hutan di Provinsi DIY terdapat di Kabupaten Gunungkidul, yaitu 13.221.500 Ha. Fakta ini hanya satu pembuktian bahwa Gunungkidul tidak seperti yang terlihat dari luar. Bahkan beberapa kawasan hutan diakui sebagai lumbung oksigen bagi kawasan diluar Gunungkidul. Seperti usaha pelestarian lingkungan yang telah dilakukan Desa Kawasan Konservasi Semoyo (DKKS), Patuk dimana telah menyabet berbagai penghargaan nasional termasuk Kalpataru.
Film dokumenter tentang konservasi hutan di Gunungkidul “Our Village Forest” yang masuk 10 Besar WWF Video Competition 2011.
Selain fakta diatas, perlu diketahui juga bahwa beberapa kawasan Gunungkidul telah diakui sebagai kawasan Taman Bumi atau Geopark Nasional Gunung Sewu yaitu Gunung Api Purba Nglanggeran, Endapan Laut Miosen Awal Sambipitu, Goa Pindul, Kompleks Kali Suci, luweng Jomblang, Pantai Siung Wediombo, lembah kering purba Sadeng, Air terjun Bleberan, Goa Jlamprong dan Luweng Cokro. Selanjutnya diusulkan menjadi Geopark Dunia yang penilaian kelayakan akan dilakukan oleh Unesco direncanakan Juni 2014 mendatang.
Kata Kunci
Menanggapi isu-isu lingkungan di Gunungkidul yang semakin kompleks, berbagai program kegiatan dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan sebagai bagian dari tanggungjawab sosial, diantaranya:
- Pengelolaan kawasan wisata alam berbasis masyarakat
- Desa Kawasan Konservasi Semoyo (DKKS) Patuk
- Tahura (Taman Hutan Raya) Bunder
- Pembentukan Kelompok Tani Hutan Rakyat
- Program Wonosari Kota Hijau (WKH) oleh Hanacaraka 107.7FM
- Rencana penyelenggaraan Gunungkidul Green Carnival
- Penempatan pergola dikawasan strategis disekitar kota Wonosari dan kantor pemerintahan
Dari berbagai fakta diatas, saya memutuskan untuk mengangkat isu-isu lingkungan tersebut menjadi kunci awal membuat logo hari jadi Gunungkidul ke 183 di tahun 2014 ini. Selain merefleksikan apa yang telah dicapai dan yang ingin dicapai Gunungkidul, sekaligus mengkampanyekan go green, back to nature dan penyelamatan lingkungan.
Sebagai proses awal, saya menentukan kata kunci untuk mengerucutkan ide dasar. Kata kunci yang saya ambil adalah hijau dengan sub kata kunci: karst, pegunungan, H(ijau)andayani, hutan, geopark, kota hijau, konservasi, pergola, pohon, tanggungjawab, cinta lingkungan, inspiratif, tumbuh, berkembang.
Konsep Visual
Dari rangkuman kata kunci yang telah saya tentukan, saya ingin menampilkan kesan hijau dan cinta lingkungan yang dipadukan dengan angka 183. Penggunaan warna dan gaya logogram tentu sangat berpengaruh dalam hal ini. Warna-warna unsur alam menjadi pihan pertama yang akan saya gunakan serta style yang fleksibel, tidak kaku dan njawani ingin tetap saya ekspresikan dalam logo.
A. Sketsa
Mengawali proses mengacu pada kata kunci, saya membuat beberapa sketsa agar pikiran lebih terbuka.
B. Logo Proses
Dari konsep diatas, saya melakukan proses digitalisasi dari beberapa sketsa yang saya anggap bisa mewakili. Pada akhirnya saya memilih satu desain yang saya proses lebih lanjut dengan beberapa pengembangan setelah melakukan diskusi dengen beberapa teman yang luar biasa.
C. Tagline
Muncul beberapa ide tagline dari beberapa diskusi “Green & Great!”, “The Real Green Atmosphere”, “Makin Hijau Makin Asri”, “Green – Grow – Glory”. Pada akhirnya tagline yang digunakan adalah Green & Great. Sesuai kata kunci, HIJAU, kata ini selain difleksikan dalam warna juga dalam tagline. Karena hijau disini bukan sekedar warna tapi semangat untuk membuat lingkungan menjadi hijau. Proses ini untuk mencapai tujuan yang lebih besar yaitu menyelamatkan alam guna diwariskan kepada anak cucu dimasa yang akan datang.
D. Logo Final
Setelah proses yang alot dan perang pikiran (biar lebay) proses desain logo final didapat. Daun dan cinta (leaf and love) berpadu menyatukan angka 8 dan 3. Simbol cinta ini tidak sama dengan cinta-cintaan ala anak muda jaman sekarang tapi simbol cinta terhadap alam. Pada angka delapan ada simbol daun dan tunas (seed) dimana semangat ‘hijau’ tidak begitu saja berhenti tapi akan terus berlanjut dan berkembang tanpa batas waktu (unlimited / infinity) seperti angka delapan. Unsur-unsur alam pun turut saya refleksikan. Dimana pada bagian bawah terdapat unsur tanah dan ombak sebagai bagian dari kekayaan alam Gunungkidul.
Variasi
E. Warna
Contoh Aplikasi
Download File
File logo hari Jadi Gunungkidul ke 183 ini bebas diunduh dan dipergunakan untuk memeriahkan momen tahunan Kabupaten Gunungkidul dengan beberapa syarat dan ketentuan yang disertakan didalam file ini. Beberapa format file telah disertakan untuk mempermudah penggunaan; Ai, EPS, CDR, PNG dan JPG.
DOWNLOADNuwun.