Rencana tersusun dari halaman pesbuk. Beberapa waktu tidak kumpul ternyata kangen juga. Inisiatif awal yang dicetuskan oleh Aryo ternyata berubah menjelang hari H karena adanya tamu misteri yang akan datang dari tempat yang jauh. Sempat bertanya-tanya juga, siapakah si mistery guest ini? Apakah seorang selebritis dari Jakarta ataukah seorang Lurah?
Kesepakatan selanjutnya meruncing dengan menentukan Kopi George di seputaran Stasiun Tugu sebagai tempat mangkal. Sebab musabab yang lain adalah karena si tamu istimewa ini menginap disebuah hotel bintang lima tidak jauh dari Malioboro. Deeegg!! Jangan-jangan di Sarkem nih nginepnya, batinku. 😀 Tapi semoga semua dugaanku salah.
Waktu yang disepakati adalah jam 8 bertemu di kopi joss menghabiskan malming bersama-sama. Tapi apalah daya, situasi tidak bisa diprediksi. Hujan turun dengan begitu derasnya dari langit yang menghitam karena mendung begitu tebal dari jam 3 sore, bahkan hingga jam 8 pun hujan masih enggan berhenti. Pertanyaan dari para penikmat kopi dan malam pun bermunculan. Jadi atau tidak??
“Wah nek ra sido sangat di sayangkan. Kasian si mistery guest wes ngebet banget pengin ketemu bolo Jogja”, gumam Aryo.
Okelah, kita menunggu sampai hujan mereda baru kita keluar dari sarang entah jam berapapun tidak masalah yang penting hajat terpenuhi. Hampir jam 9 hujan sudah mulai malu-malu turun, diganti anak buahnya si rintik gerimis. Aryo nyolek sambir mengerlingkan mata kalo dia sudah jalan. Andreas Tyo pun sudah telpon minta konfirmasi. Aku siap-siap jalan dan berangkat perlahan. Diperjalanan aku sempatkan ngasih kabar AmrinO agar segera menuju tekape.
Hampir jam sepuluh aku tiba di kopi joss yang sudah begitu ramai bin kemruyek penuh para abege cekikikan sambil cokot-cokotan mendoan. Tadi janjinya di warungnya Pak Man, tapi kok sudah dipenuhi para begundal yang gak jelas. Aku telpon Aryo ga diangkat, di ping tidak menjawab. Mungkin lagi mesra-mesraan sama si Mistery Guest pikirku. Okelah aku telpon Tyo, dan ternyata disebelah sana tempat nongkrongnya. Tampak pasukan bencong genit sedang menggoda mereka. Dari kejauhan terlihat ada Aryo, Elvin aka Bizi dan Tyo. Lalu ada seorang lagi yang tidak begitu asing di mata meskipun belum pernah ketemu. Wah ini pasti si tamu istimewa itu. Tapi kok seperti ini ya, mirip selebritis enggak, abege cakep juga enggak dan kalo diamati secara mendalam, orang ini lebih cocok jadi Pak Lurah 😀 Hahaha ternyata sang tamu adalah kera ngalam lurahe Koplak alias Royan Syah. Orangnya cukup berwibawa, penuh pesona, senyumnya manis dan menggoda. Pantes dari tadi bencong wira-wiri. Ternyata ini……
Tak berapa lama AmrinO datang mengendarai kuda. Bergabunglah sama kita-kita tanpa kehadiran si Tatax, Nurhid, Jupri dan Agung yang sedang punya acara. Ngobrol kesini kesana mulai dari ceha, beha, wanita, si raja gombal, jumatan, kerja hingga ngobrolin hantu berwajah rata. Tak lupa suguhan kopi joss dengan aroma areng yang menggoda selera.
Skip skip skip…. tanpa terasa waktu berlalu. Jam 12 tiba akhirnya kita pulang tanpa air mata diiringi hawa dingin merasuk di dada. Selamat jalan buat masdab Royan yang esok malam akan kembali ke peraduan di kota ngalam. Semoga selamat sampai tujuan, berharap kita ketemu lagi di tahun depan. Amin.
Silakan cekidot penampakan acara kecil ini.
Persahabatan akan berbicara dengan bebas dan bertindak dengan bebas juga; dan tidak akan menyakiti karena tidak ada yang perlu disakiti.