Banyu Semurup: Sentra Pembuatan Keris di Jogjakarta

Siapa yang tidak pernah mendengar nama Keris? Peninggalan budaya yang tak ternilai harganya. Bukan hanya senjata tradisional namun juga sebuah karya spiritual manusia masa lalu yang masih terjaga sampai saat ini. Keris bisa menjadi simbol tertentu, kewibawaan, kekuatan, kebijaksaan dan kehidupan.  Meskipun beragam jenisnya namun keris Jawa khususnya Jogja dan Solo yang paling terkenal.  Dalam berbagai ritual spiritual Jawa, khususnya yang masih bersinggungan dengan tradisi keraton, keris tidak pernah ketinggalan. Selain memiliki nilai tertentu juga merupakan pelengkap pakaian tradisional khas Jogja dan Solo.

Sentra Pembuatan Keris di Jogja

Salah satu sentra pembuatan keris di Jogja adalah Desa Banyu Semurup, Imogiri, Bantul. Sebagian besar warga disini memiliki keahlian membuat keris.  Namun jangan dibayangkan jika sebuah keris hanya cukup dibuat oleh satu orang saja.  Sebuah keris yang utuh memiliki banyak bagian khusus yang dibuat oleh orang yang memiliki keahlian masing-masing. Bagian-bagian keris semacam mendhak, pendhok, warangka, pamor, luk dan lain-lain akan dibuat oleh ahlinya masing-masing kemudian disatukan menjadi satu bagian yang disebut keris.

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mengunjungi Desa banyu Semurup di Imogiri, Bantul.  Kebetulan mendapat ajakan sang empu @mbahTonno yang sudah malang melintang didunia perkerisan. Karena waktu yang terbatas, maka kami mengunjungi Pak Harjo,  seorang pembuat salah satu bagian keris yaitu pembuat warangka, atas petunjuk dari padepokan angkringan di pinggir jalan.

bagian keris

Warangka adalah sarung keris yang terbuat dari kayu yang berserat dan bertekstur indah.  Semakin bagus kayu yang digunakan dan semakin indah tekstur yang dihasilkan maka harganya pun semakin mahal. Mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah harga sebuah warangka.  Sebagai seorang ahli membuat warangka, Pak Harjo tahu bagaimana mendapatkan bagian kayu yang bisa menghasilkan serat terbaik.  Jika tidak hati-hati dalam memilih maka sekali salah memotong kayu, hilanglah bagian terbaik yang akan dibuat warangka.  Proses pembuatannya pun tak semudah yang dibayangkan.  Butuh kehati-hatian dan ketelitian serta melalui beberapa proses yang cukup rumit mulai dari pemotongan hingga proses finishing.

Setelah proses pembuatan warangka ini selesai, maka akan disatukan dengan bagian lain yang dibuat oleh orang lain juga maka pada proses akhirnya jadilah sebilah keris. Harganya berkisar mulai dari puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah, tergantung materi yang digunakan dari tiap bagian.  Tidak mudah menghafal bagian-bagiannya karena punya nama-nama sendiri serta makna tersendiri yang berjumlah puluhan nama pada satu bagian keris. Mbah Tonno, sang empu dari jaman Majapahit pun ternyata tidak hafal satu-satu nama bagian tersebut. Lalu saya harus bertanya pada siapa? Semoga mbah Gogel bisa menjawabnya.

Jika tertarik untuk belajar dan  melihat secara langsung proses pembuatan keris, silakan datang ke Banyu Semurup yang berada di kec. Imogiri, Bantul. Untuk mencapai kesana, searah menuju Makam Raja-raja Imogiri.  Pada pertigaan sebelum kearah makam, ambil ke kanan arah Mangunan.  Kurang lebih 500m ada pertigaan ambil yang ke arah kanan, ada papan penunjuk kecil yang terpasang disisi jalan.  Jika mengalami kebingungan, silakan gunakan GPC (General Positioning Cocot) alias bertanya pada orang yang ditemui sepanjang jalan.

Foto-foto

Bonus