Wisata Sejarah di Semarang

Ada banyak tujuan wisata yang dilakukan oleh seseorang. Ada wisata yang sekadar untuk berlibur, ada wisata kuliner, religi, dan yang satu ini adalah wisata sejarah. Semarang, adalah salah satu kota di Indonesia yang menyimpan banyak sejarah. Beberapa lokasi bersejarah di dekat Hotel Dafam Semarang ini akan membuat Anda ingin segera mengunjungi Kota Lumpia.

Hotel murah di Semarang juga banyak dijumpai. Jadi jangan khawatir pelesiran ke Kota Semarang, terutama mengunjungi tempat-tempat bersejarahnya. Kota ini memadukan tiga budaya: Jawa, Eropa, dan Tiongkok. Ketiganya memegang peranan penting dalam memajukan Kota Semarang. Bisa dikatakan, di kota ini kita tidak akan menemukan pertentangan SARA karena ketiga akar budaya tersebut telah melebur dan menyatu dalam kedamaian.

Wisata Sejarah di Semarang dapat memperkaya pengetahuan dan batin Anda. Berikut adalah tempat-tempat bersejarah di Semarang yang bisa Anda kunjungi:

Lawang Sewu

Siapa yang tak kenal gedung bersejarah ini? Sesuai namanya, Lawang Sewu, bangunan ini disebut-sebut memiliki seribu pintu walaupun ternyata tidak. Memang, pintunya ada banyak. Khas bangunan Eropa tempo dulu, dengan pintu dan jendela yang besar-besar. Gedung ini dibangun sejak penjajahan Belanda, sehingga arsitekturnya pun menyerupai bangunan Eropa.

Dulunya dipakai sebagai kantor Kereta Api, kemudian beralih fungsi menjadi kantor Kodam IV Diponegoro, dan menjadi lokasi berlangsungnya pertempuran di Semarang selama lima hari antara Pemuda AMKA dan pasukan Jepang. Kini, Lawang Sewu menjadi bangunan bersejarah dan dilindungi. Para wisatawan dapat mengunjunginya.

Pintu dan jendela di Lawang Sewu yang kini sudah makin cemerlang sejak dipugar, sering dijadikan tempat foto-foto oleh para pengunjung maupun mereka yang ingin melakukan foto pre wedding. Ada kisah mistis berkaitan dengan Nona Belanda dan hantu-hantu lain yang berkeliaran di gedung ini, tetapi itu hanya untuk mereka yang percaya.

Di tempat ini memang ada penjara bawah tanah dan ruangan penyiksaan yang digunakan pada masa penjajahan dulu. Kalau membayangkan apa yang terjadi masa lampau, tentu menyeramkan. Akan tetapi, semuanya sudah tidak terkesan menyeramkan karena Lawang Sewu telah menjadi gedung yang cantik dan terawat.

lawang sewu
Sumber foto: seputarsemarang.com

Tugu Muda

Monumen yang berada di Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran ini berdiri di tengah jalan. Tugu Muda merupakan monumen untuk mengenang jasa pahlawan yang bertempur dalam perang lima hari di Semarang. Melihat monumen ini, kita diingatkan lagi akan sejarah tersebut, yaitu ketika pejuang Indonesia melawan penjajah Jepang. Diawali dengan terbunuhnya Dr. Kariadi yang kemudian namanya diabadikan menjadi nama Rumah Sakit Kariadi, Semarang.

Dr. Kariadi yang dibunuh dengan keji oleh Tentara Jepang, memicu kemarahan pemuda Semarang. Mereka pun bersama-sama melawan Jepang dan selama lima hari terjadi pertempuran di sekitar Tugu Muda, sehingga Jepang berhasil dipaksa mundur. Pertempuran itu terjadi pada tanggal 15 Oktober sampai 20 Oktober 1945 dan menelan ribuan nyawa warga Semarang.

Gereja Blenduk

Gereja Blenduk yang berdiri di Jalan Letjend Suprapto Nomor 32, Semarang, merupakan warisan Belanda sejak tahun 1753. Gereja ini masih digunakan sebagai tempat peribadatan umat Kristen sampai sekarang. Gereja ini juga masih menggunakan arsitektur Belanda, dengan kubah yang besar dan dua menara.

Kata “Blenduk” mengacu pada bentuk kubahnya yang menggelembung. Nama asli gereja ini adalah GPIB (Gereja Protestan Indonesia Barat) Immanuel, karena digunakan oleh Jamaah Immanuel. Berlokasi di Kota Tua Semarang, Gereja Blenduk merupakan bangunan khas yang menjadi perlambang kota tua atau kota lama.

gereja-blenduk
Sumber: arnigirsang.blogspot.co.id

Kota Lama

Berkunjung ke Semarang rasanya belum lengkap kalau  belum ke Kota Lama. Di Kota Lama, selain dapat melihat Gereja Blenduk, Anda juga akan menyaksikan bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang masih seperti aslinya. Kota ini disebut juga Belanda Kecil, karena berjalan di sini seperti sedang menyusuri kota di Belanda.

Di sekitarnya masih ada kanal-kanal air, seperti di Belanda. Sebagaimana kita ketahui, Belanda itu negara yang dibangun di atas air. Jadi, konsep itu juga diterapkan di Kota Lama. Akan tetapi, kanal-kanal air yang ada di Kota Lama ini tidak terawat. Di Kota Lama ini terdapat perkantoran, restoran, pabik rokok, kantor pos, dan lain-lain yang bangunannya masih lama, yaitu menggunakan arsitektur Belanda.

kota-lama
Sumber foto: idsejarah.net

Dulunya, Kota Lama ini memang  menjadi pusat kegiatan orang Belanda yang ada di Semarang. Mereka yang akhirnya beranak pinak itu, membangun rumah di kawasan ini sehingga kemudian menjadi sebuah kota tersendiri yang dikhususkan untuk orang Belanda dan anak cucunya. Rencananya, Kota Lama akan menjadi destinasi wisata yang patut dibanggakan.